Skip to main content

Rein, si Gadis Tanpa Cinta Chapter 2

"........." Rein terbangun disebuah kamar, kamar yang berwarna kelabu tetapi cahaya matahari langsung masuk lewat jendela dekat tempat tidur dimana Rein sadar. Tiba-tiba anjing Rein muncul dari sisi tempat tidur, menggonggong dan menjilati pipinya. Kreeek.. Pintu kamar itu terbuka dan masuklah anak laki-laki yang tadi. "Oh? Kau sudah sadar ya?" kata anak tersebut, "Panggil aku Rein." kata Rein sambil memasang muka dingin, "Baiklah, aku juga akan memperkenalkan diriku. Namaku Vincent, kau boleh memanggilku Vince." katanya pelan. "Aku harus pergi, maaf sudah merepotkanmu dan terima kasih atas semuanya." kata Rein sambil beranjak dari tempat tidur kemudian mengemasi barang-barangnya. "Kalau kau pergi aku juga ikut." kata Vincent sebelum Rein berjalan keluar. Rein menatap anak itu tajam, "...Kau mau meninggalkan rumah ini ya?" , "Ya, soalnya ini bukan rumahku." kata Vincent lagi, ia tersenyum. 'Mengerikan' pikir Rein.

Sekarang, Rein punya teman mengembara lagi, yaitu Vince. Mereka berjalan melalui sebuah kota, dan kebetulan, di kota tersebut sedang diadakan karnaval besar, yaitu St. Bridget Day. "Kau mau singgah?" ajak Vince, "....." Rein memandang sekeliling dan melihat stan makanan "Ya, aku mau singgah.. Aku lapar.". Mereka berjalan menuju stan makanan dan membeli beberapa makanan. Untung saja mereka punya uang, kalau tidak mereka akan kelaparan. Mereka kemudian duduk Rein dan anjingnya makan dengan lahap, Vince berpikir mereka hampir tak pernah makan. "Aku tak pernah menikmati karnaval.. Seumur hidupku.", kata Rein disela-sela makannya. Vince kaget dengan kata-kata yang barusan dikatakan Rein. "...Betul?" tanya Vince. "Aku tak punya orangtua dan aku juga tak punya ingatan apa-apa tentang masa laluku..." , kata Rein sambil menghentikan makannya, "Bagaimana dengan kebutuhanmu sehari-hari?" tanya Vince lagi, Rein berbalik dan menatap Vince "Aku bekerja." kata Rein sambil melanjutkan makannya. Vince menatap Rein iba dan muncul ide di kepala Vince kemudian ia menarik tangan Rein, "Ayo ikut aku!" , "Le, lepaskan.." tolak Rein, "Hari ini St. Bridget Day kan? Jadi kau harus bersenang-senang dengan kostum yang gemerlap!". Lalu, mereka berlari (diikuti oleh anjing Rein) ke sebuah stan yang menyewakan kostum malaikat yang bernama Bridget yang turun kebumi dengan memakai kostum tersebut untuk menyamar. Rein didandani oleh pemilik toko itu dan dipakaikan kostum Bridget yang sangat cocok untuknya, setelah selesai, Rein jadi merasa beda dan aneh. Ia keluar dari stan itu dan menuju ketempat dimana Vince dan anjing Rein menunggu, "Hei, aku nggak mau berpenampilan seperti ini lagi, rasanya benar-benar aneh!" kata Rein dingin, kemudian Vince berbalik. Ia terpaku melihat Rein yang cantik bagai boneka porselen putih yang memakai kostum Bridget bersayap biru, berambut hitam panjang plus bando berwarna biru. Muka Vince menjadi merah, ia tak menyangka bahwa Rein begitu cantik jika didandani. Rein tetap dingin, tak bereaksi, "Hei, bangun." , "Baiklah, Rein ayo kita bersenang-senang!" kata Vincent sambil meraih tangan Rein.

Hari sudah menjelang malam, mereka kecapaian sudah berkeliling di karnaval tersebut sambil membeli beberapa barang. "Apakah kau senang, Rein?" tanya Vince, "Haah?" bukannya senang, wajah Rein malah kaku, "Kau nggak senang?", "Aku kurang mengerti arti senang...". Tiba-tiba... DUARRRRR!!! Mereka dikagetkan oleh suara kembang api karnaval. Rein tertarik melihat kembang api yang berwarna-warni itu, ia tak pernah melihat yang seperti itu sebelumnya. "Vince... Aku mau melihat itu lebih dekat.." Rein meraih tangan Vince dan berlari ke arah tempat kembang api itu diluncurkan, "Hei, jangan kesana! Nanti kita bisa dimarahi. Lebih baik ke taman saja, masih jelas kelihatan kok. ". Lalu, mereka berlari ke arah taman tersebut dan duduk di sebuah bangku. "Cantik..." kata Rein sambil memandang ke langit. Rein terpikir sesuatu, ia merasa badannya menjadi ringan dan jantungnya berdebar-debar 'Inikah yang namanya "senang"?'. "Sip! Rein, berbaliklah!" Rein berbalik ke arah Vince, ia menyematkan jepitan rambut berbentuk sayap Bridget di rambutnya. Wajah Rein memerah. "Sudahlah, ayo kita teruskan perjalanan!" kata Rein mengelak. "Kau dingin sekali.." kata Vince. Tiba-tiba.. BRUK! Seorang anak kecil berpakaian lusuh menabrak Rein ketika berjalan, "Aduh... Maafkan a..." anak itu terpaku melihat wajah Rein, Rein kebingungan dan membantunya berdiri. "KAKAK?!" seru anak itu "Kakak?" Vince dan Rein kebingungan, "Kakak Rein! Akhirnya ketemu juga..!" kata anak itu sambil memeluk Rein dan mengeluarkan sebuah foto yang hampir robek karena sudah dekil dan didalam foto itu adalah Rein! Rein merasa pusing, pandangannya berputar-putar dan.... ia jatuh.

Comments

Popular posts from this blog

「Romaji Lyrics」 Akiyama Kiiro (秋山黄色) - Caffeine

Music & Lyrics : Akiyama Kiiro Youtube / Spotify mou nankai uzukumatte shimattaka oboeteinai kurai ni wa setsunai nioi oboesugitanda haisuikou nadare konda kokoro no nakamitachi shinku ni REMONEEDO koboshita tsuki no yoru ga me wo toji aketa toki ni wa sugu soba made kao wo miseteiru kanawanai omoi no tagui ga BASURUUMU no nobu wo otoshita hitori ni nareta saikin wo mada sakenderu saigo no onegai wo kiiteokure boku no koto wo juubyoukan dake de ii kara oshiete yo mou nankai hitori de shinde shimattaka oboetenai kurai ni wa setsunai nioi kurushisugitanda makura no ue taorekonda kokoro no akaritachi kodomo ga eien waratteiru you na junsui na koto de wa kesenai byouki kakushisugitanda sono shiawase tsutsumikonda ushiro no yugamitachi shinku ni REMONEEDO nagashita hazu no yoru ga karappo no boku wo warau you na uzuki de hitomi ga hieru nani mo kamo soroeta sekai ga "kanarazu" ni kurosu wo kaketa hitori de

「Romaji Lyrics」 WAVE - Zankyou to Shiroki Shinigami ~ Chietaru Murasaki no Kakusei (残響と白き死神~智慧たる紫の覚醒) / "The Reverberation" vs. "White Death" ~ Awakening of Purple as the Wisdom

From Caldes, Episode 1: Long Cherished Dream of the Empire of Verter (ヴェルテルの宿願) Album by WAVE Composed by Morrigan Lyrics: Morrigan & Lily Vocal: Noriko Mitose & Lily Youtube / Spotify Track 09. 残響と白き死神 (Zankyou to Shiroki Shinigami) "The Reverberation" vs. "White Death" nokori hibiki wataru wa kami no oshie no tame ni tsukuru hagane no oto wa kono yo ni nai chikara tsukiru koto naku umidasu no wa juu to kissaki kawasu hakujin kara wa dare mo nogare rarenu (―― hito no chikara o) saa (―― misete miyo, koko ni) koko ni subete o (―― aa, kagirareta toki no) aa toki no kagiri o shiroki shinigami sono mi ni matou tsuyoi hikari o tsumugi (―― ougon no waza tsumugi) shoujo o mamorou to suru kotowari no uta utau (―― ubaou to ima utau) tsuranukenu mono nado ari wa sezu (―― hibi nado wa ari wa sezu, donna yaiba sae) aa nokori hibiki wataru wa kami no oshie no tame ni tsukuru hagane no oto wa kono yo ni nai chikara tsukiru koto naku umidasu no wa juu to kissaki kawasu h

「Lyrics」to Asteroid B-612 feat. lasah by Sasakure.UK 【ササクレイション — MetroJackz】

Music, Lyrics & Arrangement : Sasakure.UK Illust : ChaKoro hi precious, if i were you i'd hide all my sorrows just like those starlit night skies that twinkle so brightly hi precious, if i were you i'd never do such harm like piercing my heart with poison sharper than fangs crying like six years ago five hundred million stars are smiling at me all that i wish is to see our distance, promises our moments, our meaning! and all that i wished was to see one tiny little star no grown-ups understand (grown-ups don't understand because grown-ups like numbers they never ask what is really essential because grown-ups don't know what they're looking for they always go round and round the same place) it is so, that what gives a dry desert it's beauty is one well - one singing well that's hidden there, somewhere is it so, that all those stars are smiling down on me because five hundred millions of stars are hiding you there?