"........." Rein terbangun disebuah kamar, kamar yang berwarna kelabu tetapi cahaya matahari langsung masuk lewat jendela dekat tempat tidur dimana Rein sadar. Tiba-tiba anjing Rein muncul dari sisi tempat tidur, menggonggong dan menjilati pipinya. Kreeek.. Pintu kamar itu terbuka dan masuklah anak laki-laki yang tadi. "Oh? Kau sudah sadar ya?" kata anak tersebut, "Panggil aku Rein." kata Rein sambil memasang muka dingin, "Baiklah, aku juga akan memperkenalkan diriku. Namaku Vincent, kau boleh memanggilku Vince." katanya pelan. "Aku harus pergi, maaf sudah merepotkanmu dan terima kasih atas semuanya." kata Rein sambil beranjak dari tempat tidur kemudian mengemasi barang-barangnya. "Kalau kau pergi aku juga ikut." kata Vincent sebelum Rein berjalan keluar. Rein menatap anak itu tajam, "...Kau mau meninggalkan rumah ini ya?" , "Ya, soalnya ini bukan rumahku." kata Vincent lagi, ia tersenyum. 'Mengerikan' pikir Rein.
Sekarang, Rein punya teman mengembara lagi, yaitu Vince. Mereka berjalan melalui sebuah kota, dan kebetulan, di kota tersebut sedang diadakan karnaval besar, yaitu St. Bridget Day. "Kau mau singgah?" ajak Vince, "....." Rein memandang sekeliling dan melihat stan makanan "Ya, aku mau singgah.. Aku lapar.". Mereka berjalan menuju stan makanan dan membeli beberapa makanan. Untung saja mereka punya uang, kalau tidak mereka akan kelaparan. Mereka kemudian duduk Rein dan anjingnya makan dengan lahap, Vince berpikir mereka hampir tak pernah makan. "Aku tak pernah menikmati karnaval.. Seumur hidupku.", kata Rein disela-sela makannya. Vince kaget dengan kata-kata yang barusan dikatakan Rein. "...Betul?" tanya Vince. "Aku tak punya orangtua dan aku juga tak punya ingatan apa-apa tentang masa laluku..." , kata Rein sambil menghentikan makannya, "Bagaimana dengan kebutuhanmu sehari-hari?" tanya Vince lagi, Rein berbalik dan menatap Vince "Aku bekerja." kata Rein sambil melanjutkan makannya. Vince menatap Rein iba dan muncul ide di kepala Vince kemudian ia menarik tangan Rein, "Ayo ikut aku!" , "Le, lepaskan.." tolak Rein, "Hari ini St. Bridget Day kan? Jadi kau harus bersenang-senang dengan kostum yang gemerlap!". Lalu, mereka berlari (diikuti oleh anjing Rein) ke sebuah stan yang menyewakan kostum malaikat yang bernama Bridget yang turun kebumi dengan memakai kostum tersebut untuk menyamar. Rein didandani oleh pemilik toko itu dan dipakaikan kostum Bridget yang sangat cocok untuknya, setelah selesai, Rein jadi merasa beda dan aneh. Ia keluar dari stan itu dan menuju ketempat dimana Vince dan anjing Rein menunggu, "Hei, aku nggak mau berpenampilan seperti ini lagi, rasanya benar-benar aneh!" kata Rein dingin, kemudian Vince berbalik. Ia terpaku melihat Rein yang cantik bagai boneka porselen putih yang memakai kostum Bridget bersayap biru, berambut hitam panjang plus bando berwarna biru. Muka Vince menjadi merah, ia tak menyangka bahwa Rein begitu cantik jika didandani. Rein tetap dingin, tak bereaksi, "Hei, bangun." , "Baiklah, Rein ayo kita bersenang-senang!" kata Vincent sambil meraih tangan Rein.
Hari sudah menjelang malam, mereka kecapaian sudah berkeliling di karnaval tersebut sambil membeli beberapa barang. "Apakah kau senang, Rein?" tanya Vince, "Haah?" bukannya senang, wajah Rein malah kaku, "Kau nggak senang?", "Aku kurang mengerti arti senang...". Tiba-tiba... DUARRRRR!!! Mereka dikagetkan oleh suara kembang api karnaval. Rein tertarik melihat kembang api yang berwarna-warni itu, ia tak pernah melihat yang seperti itu sebelumnya. "Vince... Aku mau melihat itu lebih dekat.." Rein meraih tangan Vince dan berlari ke arah tempat kembang api itu diluncurkan, "Hei, jangan kesana! Nanti kita bisa dimarahi. Lebih baik ke taman saja, masih jelas kelihatan kok. ". Lalu, mereka berlari ke arah taman tersebut dan duduk di sebuah bangku. "Cantik..." kata Rein sambil memandang ke langit. Rein terpikir sesuatu, ia merasa badannya menjadi ringan dan jantungnya berdebar-debar 'Inikah yang namanya "senang"?'. "Sip! Rein, berbaliklah!" Rein berbalik ke arah Vince, ia menyematkan jepitan rambut berbentuk sayap Bridget di rambutnya. Wajah Rein memerah. "Sudahlah, ayo kita teruskan perjalanan!" kata Rein mengelak. "Kau dingin sekali.." kata Vince. Tiba-tiba.. BRUK! Seorang anak kecil berpakaian lusuh menabrak Rein ketika berjalan, "Aduh... Maafkan a..." anak itu terpaku melihat wajah Rein, Rein kebingungan dan membantunya berdiri. "KAKAK?!" seru anak itu "Kakak?" Vince dan Rein kebingungan, "Kakak Rein! Akhirnya ketemu juga..!" kata anak itu sambil memeluk Rein dan mengeluarkan sebuah foto yang hampir robek karena sudah dekil dan didalam foto itu adalah Rein! Rein merasa pusing, pandangannya berputar-putar dan.... ia jatuh.
Comments
Post a Comment